CARA KERJA OSI LAYER
cara kerja yang dimaksud Proses berjalannya sebuah data dari sumber ke tujuan melalui OSI layer1. Pertama data dibuat oleh host A. Kemudian data tersebut turun dari application layer sampai ke physical layer (terjadi enkapsulasi sempurna)
2. Data keluar dari host A menuju kabel dalam bentuk bit
3. Data masuk ke hub (dalam bentuk bit dan tidak mengalami proses apa apa karena hub bekerja pada physical layer)
4. Data keluar dari hub, masuk ke switch
5. Setelah data keluar dari switch, masuk ke router
6. pada akhirnya data sampai pada host B. data dalam bentuk bit naik
dari layer 1 sampai 7. dalam proses ini data yang dibungkus oleh header
header layer osi mulai dilepas satu persatu.
A.Pengertian Protokol
Sebelum membahas lebih jauh tentang pengertian dari masing-masing layer
dalam protokol, alangkah baiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa itu
protokol dalam sebuah jaringan komputer. Protokol adalah sebuah aturan
atau standar yang mengatur atau mengijinkan terjadinya hubungan,
komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer.
Protokol dapat diterapkan pada perangkat keras, perangkat lunak atau
kombinasi dari keduanya. Pada tingkatan yang terendah, protokol
mendefinisikan koneksi perangkat keras. Prinsip dalam membuat protokol
ada tiga hal yang harus dipertimbangkan, yaitu efektifitas, kehandalam
dan kemampuan dalam kondisi gagal di network. Protokol di standarisasi
oleh beberapa organisasi yaitu IETF, ETSI, ITU dan ANSI. Tugas yang
biasanya dilakukan oleh sebuah protokol dalam sebuah jaringan
diantaranya adalah:
- Melakukan deteksi adanya koneksi fisik atau ada tidaknya komputer / mesin lainnya.
- Melakukan metode “jabat-tangan” (handshaking).
- Negosiasi berbagai macam karakteristik hubungan.
- Bagaimana mengawali dan mengakhiri suatu pesan.
- Bagaimana format pesan yang digunakan.
- Yang harus dilakukan saat terjadi kerusakan pesan atau pesan yang tidak sempurna.
- Mendeteksi kerugian pada hubungan jaringan dan langkah-langkah yang dilakukan selanjutnya.
- Mengakhiri suatu koneksi.
B. Pengertian OSI (Open System Interconnection)
Model referensi jaringan terbuka OSI atau OSI Reference Model for open networking adalah
sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh badan
International Organization for Standardization (ISO) di Eropa pada tahun
1977. OSI sendiri merupakan singkatan dari Open System Interconnection. Model ini disebut juga dengan model “Model tujuh lapis OSI” (OSI seven layer model).
Model Open Systems Interconnection (OSI) menyediakan kerangka logika
terstruktur bagaimana proses komunikasi data berinteraksi melalui
jaringan. Standard ini dikembangkan untuk industri komputer agar
komputer dapat berkomunikasi pada jaringan yang berbeda secara efisien.
C. Sejarah OSI Layer
Dahulu pada era 70-an, banyak perusahaan software yang membuat System
Network Architektur (SNA), yang antara lain IBM, Digital, Sperry,
burough dsb. Masing-masing perusahaan tersebut membuat aturan-aturan
yang antara satu sama lain berbeda, misalkan IBM mengembangkan SNA yang
hanya memenuhi kebutuhan komputer-komputer yang menggunakan SNA produk
IBM. Apabila ingin dihubungkan dengan SNA produk digital tentunya tidak
bisa, hal ini disebabkan protokolnya tidak sama . Analoginya, misalkan
anda berbicara dengan bahasa Jawa, tentunya akan dimengerti pula orang
lain yang juga bisa berbahasa Jawa, misalkan anda berbicara dengan orang
sunda, apakah bahasa anda dapat diterima oleh orang tersebut? tentunya
tidak? masalah ini bisa diselesaikan jika anda berbicara menggunakan
bahasa standar yang tentunya bisa dimengerti lawan bicara anda.
Sebelum munculnya model referensi OSI, sistem jaringan komputer sangat
tergantung kepada pemasok (vendor). OSI berupaya membentuk standar umum
jaringan komputer untuk menunjang interoperatibilitas antar pemasok yang
berbeda. Dalam suatu jaringan yang besar biasanya terdapat banyak
protokol jaringan yang berbeda. Tidak adanya suatu protokol yang sama,
membuat banyak perangkat tidak bisa saling berkomunikasi.
Masalah utama dalam komunikasi antar komputer dari vendor yang berbeda
adalah karena mereka mengunakan protocol dan format data yang
berbeda-beda. Menghadapi kenyataan ini, kemudian The International
Standard Organization (ISO) pada sekitar tahun 1980-an, meluncurkan
sebuah standar model referensi yang berisi cara kerja serangkaian
protokol SNA. Model referensi ini selanjutnya dinamakan Open System
Interconnection (OSI).
Model Referensi OSI terdiri dari 7 buah bagian / layer yang
masing-masing layer mempunyai tugas sendiri-sendiri. dikarenakan OSI
terdiri dari 7 macam layer, maka model referensi OSI seringkali disebut
OSI 7 Layer.
D. Model OSI 7 Layer
Dalam Model OSI terdapat 7 layer. Setiap layer bertanggungjawwab secara
khusus pada proses komunikasi data. Misal, satu layer bertanggungjawab
untuk membentuk koneksi antar perangkat, sementara layer lainnya
bertanggungjawab untuk mengoreksi terjadinya “error” selama proses
transfer data berlangsung.
Model Layer OSI dibagi dalam dua group: “upper layer” dan “lower layer”.
“Upper layer” fokus pada aplikasi pengguna dan bagaimana file
direpresentasikan di komputer. Untuk Network Engineer, bagian utama yang
menjadi perhatiannya adalah pada “lower layer”. Lower layer adalah
intisari komunikasi data melalui jaringan aktual.
“Open” dalam OSI adalah untuk menyatakan model jaringan yang melakukan
interkoneksi tanpa memandang perangkat keras/ “hardware” yang digunakan,
sepanjang software komunikasi sesuai dengan standard. Hal ini secara
tidak langsung menimbulkan “modularity” (dapat dibongkar pasang).
“Modularity” mengacu pada pertukaran protokol di level tertentu tanpa
mempengaruhi atau merusak hubungan atau fungsi dari level lainnya. Dalam
sebuah layer, protokol saling dipertukarkan, dan memungkinkan
komunikasi terus berlangsung. Pertukaran ini berlangsung didasarkan pada
perangkat keras “hardware” dari vendor yang berbeda dan bermacam‐macam
alasan atau keinginan yang berbeda. Contoh ilustrasi modularity:
Gambar diatas mencontohkan Jasa Antar/Kurir yang akan mengantar kiriman paket.
“Modularity” pada level transportasi menyatakan bahwa tidak penting,
bagaimana cara paket sampai ke pesawat. Paket untuk sampai di pesawat,
dapat dikirim melalui truk atau kapal. Masing‐masing cara tersebut,
pengirim tetap mengirimkan dan berharap paket tersebut sampai di
Toronto. Pesawat terbang membawa paket ke Toronto tanpa memperhatikan
bagaimana paket tersebut sampai di pesawat itu.
E. Tujuan Model OSI 7 Layer
Tujuan utama penggunaan model OSI adalah untuk membantu desainer
jaringan memahami fungsi dari tiap‐tiap layer yang berhubungan dengan
aliran komunikasi data. Termasuk jenis jenis protokol jaringan dan
metode transmisi. Perhatikan table model OSI berikut ini:
7th | - Layer : Application | Services |
6th | - Layer : Presentation | Services |
5th | - Layer : Session | Communications |
4th | - Layer : Transport | Communications |
3rd | - Layer : Network | Communications |
2nd | - Layer : Data-link | Physical connections |
1st | - Layer : Physical | Physical connections |
Tabel Model OSI
Layer-layer tersebut disusun sedemikian sehingga
perubahan pada satu layer tidak membutuhkan perubahan pada layer lain.
Layer teratas (5, 6 and 7) adalah lebih cerdas dibandingkan dengan layer
yang lebih rendah, Layer Application dapat menangani protoksol dan
format data yang sama yang digunakan oleh layer lain, dan seterusnya.
Jadi terdapat perbedaan yang besar antara layer Physical dan layer
Application.
F. Cara kerja OSI LAYER
Pembentukan paket dimulai dari layer teratas model OSI. Application
layer mengirimkan data ke presentation layer, di presentation layer data
ditambahkan header dan atau trailer kemudian dikirim ke layer
dibawahnya, pada layer dibawahnya pun demikian, data ditambahkan header
atatu trailer kemudian dikirimkan ke layer dibawahnya lagi, terus
demikian sampai ke physical layer. Di physical layer data dikirimkan
melalui media transmisi ke host tujuan. Di host tujuan paket data
mengalir dengan arah sebaliknya, dari layer paling bawah ke layer paling
atas. Protocol pada physical layer di host tujuan mengambil paket data
dari media transmisi kemudian mengirimkannya ke data link layer, data
link layer memeriksa data link layer header yang ditambahkan host
pengirim pada paket, jika host bukan yang dituju oleh paket tersebut
maka paket itu akan di buang, tetapi jika host adalah yang dituju oleh
paket tersebut maka paket akan dikirimkan ke network layer, proses ini
terus berlanjut sampai application layer di host tujuan. Proses
pengiriman paket dari layer ke layer ini disebut dengan “peer-layer
communication”.
PRINSIP KERJA TCP/IP
PENGERTIAN & CARA KERJA TCP/IP
TCP/IP merupakan suatu model protokol komunikasi
data yang sangat memberikan perubahan besar pada dunia komunikasi dan
komputer. Protokol TCP/IP ini dapat memberikan suatu standar yang
diakui secara internasional dan digunakan sebagai acuan dalam
pengembangan dunia komputer khususnya pada jaringan komputer. Dimana
protokol ini dapat memberikan keleluasaan dalam berkomunikasi antara
komputer satu dengan komputer lainnya dalam satu jaringan walapun
komputer tersebut menggunakan platform sistem operasi yang berbeda.
TCP/IP ini mempunyai 5 layer. Berbeda dengan OSI Model yang mempunyai 7
layer. Adapun layer tersebut antara lain Physical Layer, Network Access
Layer, Internet Layer, Transport Layer dan Application Layer. Kelima
layer tersebut mempunyai fungsi dan tanggung jawabnya masing-masing
seperti halnya layer yang ada pada OSI Model tersebut.
Dalam proses komunikasi data a
ntar
komputer melalui internet dibutuhkan suatu protocol, yaitu kumpulan
peraturan yang mengatur proses komunikasi antar piranti elektronik,
salah satunya TCP/IP (transmisi yang dikenal dengan protocol internet).
TCP/IP merupakan suite protocol yang digunakan untuk mengirim data
antar komputer dalam jaringan tanpa adanya batasan perangkat keras
maupun perangkat lunak. Protocol ini dapat dimanfaatkan sebagai sarana
pengiriman data informasi atau kendali melalui jaringan Komputer.
Internet protocol (IP), User datagram Protokol (UDP), dan Transmission
Control Protocol (TCP) merupakan dasar komunikasi berbasis jaringan.
TCP/IP berasal dari 2 protokol, yaitu TCP dan IP. Komunikasi TCP/IP
memberikan interface yang sederhana walaupun sebenarnya sangat kompleks.
Penggunaan fungsi TCP/IP terdapat pada palette Function,
Communication, TCP. Seperti halnya pada DAQ (data acquisition),
instrumentasi dan komunikasi menggunakan port I/O, proses tersebut
diawali dengan membuka koneksi, membaca dan menulis informasi dan
diakhiri dengan menutup koneksi. Pada kebanyakan komunikasi menggunakan
port I/O, prosesor selalu mengawali dengan koneksi ke server disk
drive, server instrument eksternal atau server DAQ. Dengan koneksi
TCP/IP, Komputer dapat berfungsi sebagai client atau server.

Sumber :www.total.or.id atau www.IlmuKomputer.com
Sejarah TCP/IP dimulainya dari lahirnya ARPANET yaitu
jaringan paket switching digital yang didanai oleh DARPA (Defence
Advanced Research Projects Agency) pada tahun 1969. Sementara itu
ARPANET terus bertambah besar sehingga protokol yang digunakan pada
waktu itu tidak mampu lagi menampung jumlah node yang semakin banyak.
Oleh karena itu DARPA mendanai pembuatan protokol
komunikasi yang lebih umum, yakni TCP/IP. Ia diadopsi menjadi standard ARPANET pada tahun 1983. Untuk memudahkan proses konversi, DARPA juga mendanai suatu proyek yang mengimplementasikan protokol ini ke dalam BSD UNIX, sehingga dimulailah perkawinan antara UNIX dan TCP/IP. Pada awalnya internet digunakan untuk menunjukan jaringan yang menggunakan internet protocol (IP) tapi dengan semakin berkembangnya jaringan, istilah ini sekarang sudah berupa istilah generik yang digunakan untuk semua kelas jaringan. Internet digunakan untuk menunjuk pada komunitas jaringan komputer worldwide yang saling dihubungkan dengan protokol TCP/IP.
komunikasi yang lebih umum, yakni TCP/IP. Ia diadopsi menjadi standard ARPANET pada tahun 1983. Untuk memudahkan proses konversi, DARPA juga mendanai suatu proyek yang mengimplementasikan protokol ini ke dalam BSD UNIX, sehingga dimulailah perkawinan antara UNIX dan TCP/IP. Pada awalnya internet digunakan untuk menunjukan jaringan yang menggunakan internet protocol (IP) tapi dengan semakin berkembangnya jaringan, istilah ini sekarang sudah berupa istilah generik yang digunakan untuk semua kelas jaringan. Internet digunakan untuk menunjuk pada komunitas jaringan komputer worldwide yang saling dihubungkan dengan protokol TCP/IP.
Perkembangan TCP/IP yang diterima luas dan praktis
menjadi standar defacto jaringan komputer berkaitan dengan ciri-ciri
yang terdapat pada protokol itu sendiri yang merupakan keunggulun dari
TCP/IP, yaitu :
Perkembangan protokol TCP/IP menggunakan standar protokol terbuka sehingga tersedia secara luas. Semua orang bisa mengembangkan perangkat lunak untuk dapat berkomunikasi menggunakan protokol ini. Hal ini membuat pemakaian TCP/IP meluas dengan sangat cepat, terutama dari sisi pengadopsian oleh berbagai sistem operasi dan aplikasi jaringan.
Tidak tergantung pada perangkat keras atau sistem operasi jaringan tertentu sehingga TCP/IP cocok untuk menyatukan bermacam macam network, misalnya Ethernet, token ring, dial-up line, X-25 net dan lain lain.
Cara pengalamatan bersifat unik dalam skala global, memungkinkan komputer dapat mengidentifikasi secara unik komputer yang lain dalam seluruh jaringan, walaupun jaringannya sebesar jaringan worldwide Internet. Setiap komputer yang tersambung dengan jaringan TCP/IP (Internet) akan memiliki address yang hanya dimiliki olehnya.
TCP/IP memiliki fasilitas routing dan jenis-jenis layanan lainnya yang memungkinkan diterapkan pada internetwork.
Perkembangan protokol TCP/IP menggunakan standar protokol terbuka sehingga tersedia secara luas. Semua orang bisa mengembangkan perangkat lunak untuk dapat berkomunikasi menggunakan protokol ini. Hal ini membuat pemakaian TCP/IP meluas dengan sangat cepat, terutama dari sisi pengadopsian oleh berbagai sistem operasi dan aplikasi jaringan.
Tidak tergantung pada perangkat keras atau sistem operasi jaringan tertentu sehingga TCP/IP cocok untuk menyatukan bermacam macam network, misalnya Ethernet, token ring, dial-up line, X-25 net dan lain lain.
Cara pengalamatan bersifat unik dalam skala global, memungkinkan komputer dapat mengidentifikasi secara unik komputer yang lain dalam seluruh jaringan, walaupun jaringannya sebesar jaringan worldwide Internet. Setiap komputer yang tersambung dengan jaringan TCP/IP (Internet) akan memiliki address yang hanya dimiliki olehnya.
TCP/IP memiliki fasilitas routing dan jenis-jenis layanan lainnya yang memungkinkan diterapkan pada internetwork.
Tujuan Tujuan dari penulisan artikel ini adalah.
1. Untuk mengetahui secara lebih jelas tentang lapisan TCP/IP.
2. Untuk mengetahui aturan dan cara kerja TCP/IP.
1. Untuk mengetahui secara lebih jelas tentang lapisan TCP/IP.
2. Untuk mengetahui aturan dan cara kerja TCP/IP.
Manfaat Manfaat dari penulisan artikel ini adalah.
1. Agar mengetahui secara lebih jelas tentang lapisan-lapisan yang terdapat pada TCP/IP.
2. Agar mengetahui aturan dan cara kerja TCP/IP.
1. Agar mengetahui secara lebih jelas tentang lapisan-lapisan yang terdapat pada TCP/IP.
2. Agar mengetahui aturan dan cara kerja TCP/IP.
Arsitektur dan Protokol Jaringan TCP/IP
Dalam arsitektur jaringan komputer, terdapat suatu lapisan-lapisan ( layer ) yang memiliki tugas spesifik serta memiliki protokol tersendiri. ISO (International Standard Organization) telah mengeluarkan suatu standard untuk arsitektur jaringan komputer yang dikenal dengan nama Open System Interconnection ( OSI ). Standard ini terdiri dari 7 lapisan protokol yang menjalankan fungsi komunikasi antara 2 komputer. Dalam TCP/IP hanya terdapat 5 lapisan,Walaupun jumlahnya berbeda, namun semua fungsi dari lapisan-lapisan arsitektur OSI telah tercakup oleh arsitektur TCP/IP. Adapun rincian fungsi masingmasing layer arsitektur TCP/IP adalah sbb : Physical Layer (lapisan fisik) merupakan lapisan terbawah yang mendefinisikan besaran fisik seperti media komunikasi, tegangan, arus, dsb. Lapisan ini dapat bervariasi bergantung pada media komunikasi pada jaringan yang bersangkutan.TCP/IP bersifat fleksibel sehingga dapat mengintegrasikan berbagai jaringan dengan media fisik yang berbeda-beda. Network Access Layer mempunyai fungsi yang mirip dengan Data Link layer pada OSI. Lapisan ini mengatur penyaluran data frame-frame data pada media fisik yang digunakan secara handal. Lapisan ini biasanya memberikan servis untuk deteksi dan koreksi kesalahan dari data yang ditransmisikan. Beberapa contoh protokol yang digunakan pada lapisan ini adalah X.25 jaringan publik, Ethernet untuk jaringan Etehernet, AX.25 untuk jaringan Paket Radio dsb.
Internet Layer mendefinisikan bagaimana hubungan dapat terjadi antara dua pihak yang berada pada jaringan yang berbeda seperti Network Layer pada OSI. Pada jaringan Internet yang terdiri atas puluhan juta host dan ratusan ribu jaringan lokal, lapisan ini bertugas untuk menjamin agar suatu paket yang dikirimkan dapat menemukan tujuannya dimana pun berada. Oleh karena itu, lapisan ini memiliki peranan penting terutama dalam mewujudkan internetworking yang meliputi wilayah luas (worldwide Internet). Beberapa tugas penting pada lapisan ini adalah:
Dalam arsitektur jaringan komputer, terdapat suatu lapisan-lapisan ( layer ) yang memiliki tugas spesifik serta memiliki protokol tersendiri. ISO (International Standard Organization) telah mengeluarkan suatu standard untuk arsitektur jaringan komputer yang dikenal dengan nama Open System Interconnection ( OSI ). Standard ini terdiri dari 7 lapisan protokol yang menjalankan fungsi komunikasi antara 2 komputer. Dalam TCP/IP hanya terdapat 5 lapisan,Walaupun jumlahnya berbeda, namun semua fungsi dari lapisan-lapisan arsitektur OSI telah tercakup oleh arsitektur TCP/IP. Adapun rincian fungsi masingmasing layer arsitektur TCP/IP adalah sbb : Physical Layer (lapisan fisik) merupakan lapisan terbawah yang mendefinisikan besaran fisik seperti media komunikasi, tegangan, arus, dsb. Lapisan ini dapat bervariasi bergantung pada media komunikasi pada jaringan yang bersangkutan.TCP/IP bersifat fleksibel sehingga dapat mengintegrasikan berbagai jaringan dengan media fisik yang berbeda-beda. Network Access Layer mempunyai fungsi yang mirip dengan Data Link layer pada OSI. Lapisan ini mengatur penyaluran data frame-frame data pada media fisik yang digunakan secara handal. Lapisan ini biasanya memberikan servis untuk deteksi dan koreksi kesalahan dari data yang ditransmisikan. Beberapa contoh protokol yang digunakan pada lapisan ini adalah X.25 jaringan publik, Ethernet untuk jaringan Etehernet, AX.25 untuk jaringan Paket Radio dsb.
Internet Layer mendefinisikan bagaimana hubungan dapat terjadi antara dua pihak yang berada pada jaringan yang berbeda seperti Network Layer pada OSI. Pada jaringan Internet yang terdiri atas puluhan juta host dan ratusan ribu jaringan lokal, lapisan ini bertugas untuk menjamin agar suatu paket yang dikirimkan dapat menemukan tujuannya dimana pun berada. Oleh karena itu, lapisan ini memiliki peranan penting terutama dalam mewujudkan internetworking yang meliputi wilayah luas (worldwide Internet). Beberapa tugas penting pada lapisan ini adalah:
Addressing, yakni melengkapi setiap datagram dengan
alamat Internet dari tujuan. Alamat pada protokol inilah yang dikenal
dengan Internet Protocol Address ( IP Address). Karena pengalamatan
(addressing) pada jaringan TCP/IP berada pada level ini (software),
maka jaringan TCP/IP independen dari jenis media dan komputer yang
digunakan.
Routing, yakni menentukan ke mana datagram akan dikirim agar mencapai tujuan yang diinginkan. Fungsi ini merupakan fungsi terpenting dari Internet Protocol (IP). Sebagai protokol yang bersifat connectionless, proses routing sepenuhnya ditentukan oleh jaringan. Pengirim tidak memiliki kendali terhadap paket yang dikirimkannya untuk bisa mencapai tujuan. Router-router pada jaringan TCP/IP lah yang sangat menentukan dalam penyampaian datagram dari penerima ke tujuan.
Routing, yakni menentukan ke mana datagram akan dikirim agar mencapai tujuan yang diinginkan. Fungsi ini merupakan fungsi terpenting dari Internet Protocol (IP). Sebagai protokol yang bersifat connectionless, proses routing sepenuhnya ditentukan oleh jaringan. Pengirim tidak memiliki kendali terhadap paket yang dikirimkannya untuk bisa mencapai tujuan. Router-router pada jaringan TCP/IP lah yang sangat menentukan dalam penyampaian datagram dari penerima ke tujuan.
Transport Layer mendefinisikan cara-cara untuk melakukan
pengiriman data antara end to end host secara handal. Lapisan ini
menjamin bahwa informasi yang diterima pada sisi penerima adalah sama
dengan informasi yang dikirimkan pada pengirim. Untuk itu, lapisan ini
memiliki beberapa fungsi penting antara lain :
Flow Control. Pengiriman data yang telah dipecah menjadi paket-paket tersebut harus diatur sedemikian rupa agar pengirim tidak sampai mengirimkan data dengan kecepatan yang melebihi kemampuan penerima dalam menerima data.
Error Detection. Pengirim dan penerima juga melengkapi data dengan sejumlah informasi yang bisa digunakan untuk memeriksa data yang dikirimkan bebas dari kesalahan. Jika ditemukan kesalahan pada paket data yang diterima, maka penerima tidak akan menerima data tersebut. Pengirim akan mengirim ulang paket data yang mengandung kesalahan tadi. Namun hal ini dapat menimbulkan delay yang cukup berarti.
Flow Control. Pengiriman data yang telah dipecah menjadi paket-paket tersebut harus diatur sedemikian rupa agar pengirim tidak sampai mengirimkan data dengan kecepatan yang melebihi kemampuan penerima dalam menerima data.
Error Detection. Pengirim dan penerima juga melengkapi data dengan sejumlah informasi yang bisa digunakan untuk memeriksa data yang dikirimkan bebas dari kesalahan. Jika ditemukan kesalahan pada paket data yang diterima, maka penerima tidak akan menerima data tersebut. Pengirim akan mengirim ulang paket data yang mengandung kesalahan tadi. Namun hal ini dapat menimbulkan delay yang cukup berarti.
Pada TCP/IP, protokol yang dipergunakan adalah
Transmission Control Protocol (TCP) atau User Datagram Protocol ( UDP
). TCP dipakai untuk aplikasi-aplikasi yang membutuhkan keandalan data,
sedangkan UDP digunakan untuk aplikasi yang membutuhkan panjang paket
yang pendek dan tidak menuntut keandalan yang tinggi. TCP memiliki
fungsi flow control dan error detection dan bersifat connection
oriented. Sebaliknya pada UDP yang bersifat connectionless tidak ada
mekanisme pemeriksaan data dan flow control, sehingga UDP disebut juga
unreliable protocol. Untuk beberapa hal yang menyangkut efisiensi dan
penyederhanaan, beberapa aplikasi memilih menggunakan UDP sebagai
protokol transport. Contohnya adalah aplikasi database yang hanya
bersifat query dan response, atau aplikasi lain yang sangat sensitif
terhadap delay seperti video conference. Aplikasi seperti ini dapat
mentolerir sedikit kesalahan (gambar atau suara masih bisa dimengerti),
namun akan tidak nyaman untuk dilihat jika terdapat delay yang cukup
berarti. Application Layer merupakan lapisan terakhir dalam arsitektur
TCP/IP yang berfungsi mendefinisikan aplikasi-aplikasi yang dijalankan
pada jaringan. Karena itu, terdapat banyak protokol pada lapisan ini,
sesuai dengan banyaknya aplikasi TCP/IP yang dapat dijalankan. Contohnya
adalah SMTP ( Simple Mail Transfer Protocol ) untuk pengiriman e-mail,
FTP (File Transfer Protocol) untuk transfer file, HTTP (Hyper Text
Transfer Protocol) untuk aplikasi web, NNTP (Network News Transfer
Protocol) untuk distribusi news group dan lain-lain. Setiap aplikasi
pada umumnya menggunakan protokol TCP dan IP, sehingga keseluruhan
keluarga protokol ini dinamai dengan TCP/IP.
Prinsip Kerja OSI Layer vs TCP/IP serta Perbedaan dan Persamaannya
Persamaan Model OSI dan TCP/IP :
1) Keduanya memiliki layer (lapisan).
2) Sama - sama memiliki Application layer meskipun memiliki layanan yang berbeda.
3) Memiliki transport dan network layer yang sama.
4) Asumsi dasar keduanya adalah menggunakan teknologi packet switching.
5) Dua-duanya punya transport dan network layer yang bisa diperbandingkan.
6)
Dua-duanya menggunakan teknologi packet-switching, bukan
circuit-switching ( Teknologi Circuit-Switching digunakan pada analog
telephone).
Perbedaan Model OSI dan TCP/IP :
1) TCP/IP menggabungkan presentation dan session layers kedalam application layers.
2) TCP/IP menggabungkan OSI-data link dan physical layers kedalam network access layer.
3) TCP/IP Protocol adalah standar dalam pengembangan internet.
Prinsip Kerja OSI Layer :
Ketika
data ditransfer melalui jaringan, sebelumnya data tersebut harus
melewati ke-tujuh layer dari satu terminal, mulai dari layer aplikasi
sampai physical layer, kemudian di sisi penerima, data tersebut melewati
layer physical sampai aplikasi. Dari masing-masing layer mempunyai
tugas tersendiri demi kelancaran data yang akan dikirimkan. Berikut
adalah deskripsi singkat beberapa tugas dari masing-masing layer dari
layer application sampai physical.
Prinsip Kerja TCP/IP :
•
Untuk memindahkan data antara dua komputer yang berbeda dalam
suatu jaringan yang terdiri dari banyak komputer, dibutuhkan alamat
tujuan dan perantara untukmemindahkan sinyal elektronik pembentuk data
secara aman dan langsung.
• Internet menggunakan protokol untuk menjamin sampainya data secara aman di tempat tujuan.
•
Saat seorang pengguna Internet mengirim sekelompok teks ke mesin
lain, TCP/IP mulai bekerja. TCP membagi teks tersebut menjadi
paket-paket data kecil, menambahkan beberapa informasi (dapat dianggap
sebagai pengiriman barang), sehingga computer penerima memastikan bahwa
paket yang diterimanya tidak mengalami kerusakan sepanjang pengiriman.
IP menambahkan label yang berisikan informasi alamat pada paket
tersebut.
• Deretan paket-paket
TCP/IP berjalan menuju tujuan yang sama dengan menggunakan berbagai
jalur yang berbeda. Sebuah perangkat khusus yang disebut router dipasang
di titik persimpangan antar jaringan dan memutuskan jalur mana yang
paling efisien yang menjadi langkah berikut dari sebuah paket. Router
membantu mengatur arus lalu lintas di Internet dengan membagi beban,
sehingga menghindari kelebihan beban pada suatu bagian dari sistem yang
ada.
• Saat paket-paket TCP/IP tiba di
tempat tujuannya, komputer akan membuka label alamat IP lalu
menggunakan daftar pengiriman yang ada pada paket TCP untuk memeriksa
apakah ada kerusakan paket yang terjadi selama pengiriman, dan menyusun
kembali paket-paket tsb menjadi susunan teks seperti aslinya. Saat
komputer penerima menemukan paket yang rusak, komputer tsb akan meminta
komputer pengirim untuk mengirim salinan baru dari paket yang rusak.
•
Sebuah perangkat khusus yang disebut gateway memungkinkan beragam
tipe jaringan yang ada di horison elektronik untuk berkomunikasi dengan
Internet menggunakan TCP/IP. Gateway menerjemahkan protokol asli
jaringan komputer tersebut menjadi TCP/IP dan sebaliknya.
•
Bagi seorang pemakai, Internet hadir seperti jaringan global
raksasa yang tidak terbatas, yang langsung merespon jika diminta.
Komputer, gateway, router, dan protokol yang membuat ilusi ini bekerja.
Sangat bermanfaat, jadi lebih paham
BalasHapusmankasih sudah share
BalasHapuspower supply hp